Home » » Mengaji Sekularisme Cak Nur: dalam Haulnya yang Ke-6

Mengaji Sekularisme Cak Nur: dalam Haulnya yang Ke-6


Telaah Sekularisme Cak Nur: Pengantar Haul yang ke-6 sebagai
Upaya Menghadirkan Kembali Pemikiran Cak Nur

Bagi para pecinta khazanah keilmuan, siapalah yang tidak mengenal mendiang Cak Nur (Nurcholis Madjid), sosok bersahaja yang telah mangkat pada 29 Agustus 2005 silam. Ialah seorang intelektual progresif Muslim Indonesia asal Jombang yang layak dijuluki sebagai “Masinis Islam Nusantara”. Terlahir dari rahim pesantren membuatnya  tidak asing terhadap khazanah Islam klasik melalui kitab-kitab kuning ala pesantren. Karenanya, buah dari kegandrungan terhadap khazanah ilmu keislamannya itu, tak aneh jika hobi besarnya adalah membaca. Sosok sang Begawan yang sampai akhir hayatnya penuh dengan nuansa keilmuan ini, tampil digarda terdepan sebagai penarik gerbong pembaharu pemikiran Islam Nusantara. 
Kendati demikian, dibalik kesahajaan beliau dalam nuansa keilmuan, kesantunan beliau dalam bersikap, tidak sedikit dari berbagai kalangan yang justru menyalahpahami kerja kemanusiaannya itu. Dari klise semacam ini, meminjam istilah Yudi Latif  bahwa “Cak Nur besar dalam kesalahpahaman”. Ide-ide progresifnya ditentang, dihujat, disalahpahami, dan bahkan dikafirkan. Sehingga kaitannya dengan ini, mengutip pandangan Max Weber:
“Para intelektual seringkali berhadapan dengan dilema antara memilih integritas intelektual atau kontingensi-kontingensi ekstra-intelektual, antara arus ide yang rasional atau kejumudan dogmatik. Setiap keputusan yang memilih pilihan kedua akan berarti melakukan pengorbanan intelek”
Dari sisi inilah, dengan penuh keberanian dan niat yang tulus, Cak Nur “melompat” dan berpikir jauh menerobos kedepan mengangkangi pemikiran arus utama; menyimpang dari kelaziman pemahaman yang sering dianggap sebagai pengingkaran dan pengkhianatan terhadap keumuman. Meski begitu, penulis mempunyai keyakinan, “penyimpangan” kreatif seperti itulah yang akan dapat menjamin kontinyuitas sejarah dan peradaban umat manusia yang meniscayakan, dalam menghadirkan Islam substansi dan kontekstual.
Dari sekian banyak ide pembaharuan Cak Nur, terma sekularisasi—menurut amatan penulis—merupakan hidangan intelektual yang cukup mendapatkan perhatian serius saat itu bahkan hingga saat ini. Oleh Karena itu, tulisan ini hadir,  tidak lain untuk ikut menguak kembali gagasan sekularisasi yang pernah diproklamirkan oleh Cak Nur.
Sekularisasi dalam kacamata Cak Nur mempunyai makna “menduniawikan nilai-nilai yang sudah semestinya bersifat duniawi, serta melepaskan umat Islam dari kecenderungan untuk mengukhrawikannya”. Atau dengan kata lain yang dimaksudkan Cak Nur adalah pengakuan wewenang ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam menjalankan kehidupan duniawi—dimana ilmu pengetahuan itu sendiri terus berproses dan berkembang menuju kematangannya.
Dalam ide pembaharuannya ini, walaupun Cak Nur sendiri menolak sekularisme dan lebih memilih sekularisasi namun—dalam pandangan penulis—pada substansinya itu adalah ruh dari sekularisme. Hal ini memang cukup beralasan karena sekularisme yang dimaksud Cak Nur adalah sekularisme yang berkembang di Barat (Eropa), dimana paham sekuler di Barat ini yang kemudian justru memusuhi agama. Oleh karenanya, sekularisasi Cak Nur dan sekularisme Barat sangat jauh berbeda. Dan, dalam telaah penulis, pemilahan istilah sekularisasi oleh Cak Nur, lebih kepada menjaga stabilitas dan integritas khazanah keilmuan saat itu, juga atas pertimbangan geopolitik. Lalu pertanyaannya adalah, kelirukah jika dewasa ini istilah sukularisasi Cak Nur, sebetulnya merujuk pada sekularisme? Pertanyaan dan tendensi seperti ini bukan tanpa alasan, dimana dalam konteks kekinian, gerbang reformasi dan kebebasan semakin gencar dan mengumandang, begitupula dari segi stabilitas dan integritas khazanah keilmuan, semakin bermunculan intektual-intelektual progresif pengusung ide-ide pembaharu.
Baiklah, dalam pembahasan ini penulis mencoba hendak menyamakan bahwa persepsi sekularisasi Cak Nur itu satu nafas dengan sekularisme. Dan sebagaimana diketahui bahwa sekularisme yang dimaksud adalah pemahaman yang tidak mencampuradukkan antara kuasa Negara dan agama, sekularisme disatu sisi memisahkan Negara dan agama, namun disisi lain Negara tetap menjamin keberlangsungan kehidupan beragama. Nampak lah disini, bahwa Agama (Islam) bukan aspirasi melainkan lebih sebagai inspirasi yang mencerahkan.
Kesalahan mayoritas umat Islam menjadikan Islam sebagai aspirasi (bukan inspirasi), telah menjadikan umat Islam kehilangan—meminjam istilah Cak Nur—“psychological striking force” (daya tonjok psikologi). Kondisi ini membawa implikasi umat Islam seakan-akan kehilangan kreatifitas. Bersikap depensif serta apologetik dalam merespon ide-ide besar yang mendunia semacam demokrasi, pluralisme, hak asasi manusia, keadilan sosial, keadilan gender, dan lain sebagainya. Sikap depensif dan apologetik inilah yang selalu menjadikan sebagian umat Islam (kalangan radikal-fundamentalis) menaruh harapan “ilusi”, yang ingin mencoba menghadirkan kondisi Islam seperti Islam zaman Rasulullah, khulafaurrasyidin, atau Islam abad pertengahan. Mimpi inilah yang oleh kalangan radikal-fundamentalis sebagai basis pembentukan formalisasi syariat Islam atau pembentukan khilafah islamiyah.
Memperkuat gagasan sekularisme Cak Nur, dalam kesempatan lain ia kembali mempertegas komitmennya dengan mengumandangkan  jargon “Islam Yes, Partai Islam No”. Jargon ini secara eksplisit menegaskan bahwa ia bukan hanya hendak menolak gagasan partai Islam melainkan juga menolak secara frontal tentang mimpi mendirikan Negara Islam. Sekali lagi, kita umat Islam harus mendudukkan agama (Islam) sebagai inspirasi bukan aspirasi dalam memberikan hukum moral dan pencerahan spiritual. Karenanya, jika Islam merupakan inspirasi, yang bertugas membuat undang-undang adalah hukum positif bersama, dimana hukum positif ini dibuat secara bersama dan diperuntukan untuk kepentingan bersama. Hukum positif inilah, yang dalam konteks Indonesia membuahkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam gagasan besar Cak Nur tersebut, sebetulnya ia hendak mengajak agar umat Islam senantiasa berani melakukan kritisasi dan ijtihad, terutama dalam menyikapi produk-produk ulama klasik dan juga termasuk dalam persoalan-persoalan kontemporer. Cak Nur juga mengajak umat Islam agar tidak takut terhadap fenomena globalisasi, ia menganjurkan umat Islam agar selalu menyemai hidup dengan penuh optimisme dalam menghadapi masa sekarang dan yang akan datang. Ajakan seperti ini yang kemudian oleh Cak Nur disebut dengan Islam sebagai agama yang dinamis, terbuka dan menganjurkan kemajuan atau ia mengistilahkannya sebagai the idea of progress yang harus selalu direkonstruksi.
Banyak sebetulnya ide-ide pembaharuan yang telah digagas oleh Cak Nur selain tentang sekularisme, ia juga begitu konsern terhadap kajian-kajian Islam lain seperti; penegasan pluralisme, menjamin kebebasan individu, mengumandangkan penegakan hak asasi manusia, dan lain sebagainya. Warisan intelektual seperti ini jikalau terus dielaborasi akan semakin menemukan relevansi dan signifikansinya bukan hanya terhadap gairah keilmuan progresif tetapi juga bermanfaat bagi keutuhan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan bhineka tunggal ika, sebagai empat pilar pengokoh dan pemersatu bangsa.
Dengan demikian, apa yang telah dipaparkan penulis diatas, tidak lebih sebagai bentuk apresiasi penulis kepada Cak Nur atas haulnya yang ke-6. Dengan harapan besar, semoga penulis dan umumnya kita semua dapat memperoleh pelajaran berharga dari sepak terjang kehidupan Cak Nur yang bersahaja itu. Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam bi al-shawab.

                                                               

2 komentar:

  1. UNDANGAN GUBENUR MILITER KHILAFAH ISLAM
    PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM WILAYAH ASIA TENGGARA
    NEGARA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Untuk Wali Wali Allah dimana saja kalian berada
    Sekarang keluarlah, Hunuslah Pedang dan Asahlah Tajam-Tajam

    Api Jihad Fisabilillah Akhir Zaman telah kami kobarkan
    Panji-Panji Perang Nabimu sudah kami kibarkan
    Arasy KeagunganMu sudah bergetar Hebat Ya Allah,

    Wahai Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
    hamba memohon kepadaMu keluarkan para Muqarrabin bersama kami

    Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa Robbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH muliakanlah islam dan Kaum Muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-mu dan musuh agama-mu dengan keburukan wahai RABB
    semesta alam.

    Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa yukadzdzibuna min rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.

    Wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. orang-oramg kafir yang telah menghalang-halangi kami dari jalan-Mu, yang telah mendustakan-Mu dan telah membunuh Para Wali-Mu, Para Kekasih-Mu

    Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bilkhusus min yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.

    Wahai ALLAH pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak porandakanlah mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah hati hati mereka terlebih khusus dari orang-orang yahudi dan sekutu-sekutu mereka. sesungguhnya ENGKAU Maha Berkuasa.

    Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii kulli makan yaa rabbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH tolonglah Islam dan saudara kami dan Para Mujahid dimana saja mereka berada wahai RABB Semesta Alam.
    Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin

    Wahai Wali-wali Allah Kemarilah, Datanglah dan Berkujunglah dan bergabunglah bersama kami kami Ahlul Baitmu

    Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

    Hai kaumku ikutilah aku, aku akan menunjukan kepadamu jalan yang benar (QS. Al-Mu'min :38)

    Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
    para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

    301. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

    302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
    - ahli segala macam pertempuran
    - ahli Membunuh secara cepat
    - ahli Bela diri jarak dekat
    - Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

    303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
    - Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
    - Ahli Pembuat BOM / Racun
    - Ahli Sandera
    - Ahli Sabotase

    304. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

    305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
    - ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
    - Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
    - Ahli enkripsi cryptographi
    - Ahli Satelit / Nuklir
    - Ahli Pembuat infra merah / Radar
    - Ahli Membuat Virus Death
    - Ahli infiltrasi Sistem Pakar

    email : angsahitam@inbox.com
    masukan dalam email kode yang dikehendaki
    misalnya 301 : (untuk batalion pembunuhh Thogut / tokoh-politik)


    Disebarluaskan
    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Fata At Tamimi
    angsaputih@inbox.com

    ReplyDelete
  2. WILAYAH KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Bismillahir Rahmanir Rahiim

    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
    MENERBITKAN SURAT SECARA RESMI
    NOMOR : 1436H-RAJAB-02

    PETA ASAL WILAYAH
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Maha Suci Allah yang di tangan-Nya Kekuasaaan Pemerintahan atas segala
    sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
    Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala Kerajaan, dan Dia Maha
    Kuasa atas segala sesuatu,
    Wahai Rabb Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi maupun Kerajaan yang Ada
    diantara Keduanya, Sesunggunya Engkau Maha Kuasa atas Segala Sesuatu yang Engkau Kehendaki.

    Wahai Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
    Hamba memohon Ampun dan Kasih Sayang-Mu,
    Kami Hamba-Mu yang Dhoif Mohon Izin untuk melakukan Ijtihad Syiasah

    Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shol
    laita alaa aali Ibroohiim ,
    wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa aali
    Ibroohiim fil aalamiina innaka hamiidum majiid.

    Pada Hari Ini Hari Isnain 1 Rajab 1436H
    1. Kami sampaikan Kabar Gembira bahwa Asal Mula wilayah
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah dari Sabang hingga
    Maurake

    2. Wilayah Negeri dari Sabang hingga Mauroke yang dihuni oleh Umat
    Islam yang Sholeh-sholeh kami beri Namanya sesuai dengan Hadist
    Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam Menjadi Wilayah Negeri Syam.

    3. Peta Wilayah Indonesia Kami Hapus diganti dengan Nama Wilayah Syam (Negeri
    Ummat Islam Akhir Zaman)

    4. RI bubar dan Hilang, Berganti Nama Organisasi Penyamun Indonesia (OPI)

    Kepada para Alim Ulama cerdik cendikia Islam, Mari bersama-sama kita
    tegakkan Islam dan menjadikan AlQuran dan As Sunnah Rasulullah SAW
    menjadi satu-satunya sumber hukum yang berkuasa di Wilayah Syam.

    Umat Islam tidak layak untuk hidup tentram di-RI,
    RI adalah bagian dari Negara Zionis Internasional, Negara Dajjal.

    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah (Melayu) menghimbau melalui
    Aqidah Islam bahwa Semua Negara binaan Dajjal adalah Jibti dan Thagut
    yang harus dihancurkan, bukan menjadikannya tempat bernaung dan merasa
    hidup tentram di dalamnya sampai akhir hayat.

    Akhir Zaman adalah Masa-nya seluruh umat islam harus berperang melawan
    Zionis Internasional yang di Komandoi Israel. Waktu akan kian mendekat
    Maka Umat Islam secara terpaksa atau secara ikhlas menjadi dua
    gelombang besar wala kepada Zionis atau wala kepada Islam.

    Bila Umat Islam yang berada di Wilayah Negeri Syam ridha pasrah dan
    tunduk dibawah Tekanan OPI (organisasi Penyamun Indonesia), maka
    bersiaplah menjadi negeri yang mengerikan.

    Dan betapa banyak penduduk negeri yang mendurhakai perintah Tuhan
    mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan
    hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.
    (Qs. At-Thalaq :8)

    Dan demikianlah Kami jadikan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat
    yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan
    mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka
    tidak menyadarinya. (Qs. Al-an am : 123)

    Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-
    negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat
    pedih lagi keras. (Qs. Huud:102)

    Dan berapa banyak penduduk negeri yang zalim yang teIah Kami
    binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain sebagai
    penggantinya. (Qs. Al-Anbiyaa:11)


    Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang Kafir (OPI) yang ada
    disekitar kamu, hendaklah mereka merasakan keganasan darimu,
    ketahuilah Allah bersama orang-orang yang bertaqwa (Qs. At-Taubah:123)

    ..dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun
    memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
    orang-orang yang bertakwa. (Qs. At-Taubah:36)

    PANGLIMA PERANG PASUKAN KOMANDO PANJI HITAM
    Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh
    angsahitam@inbox.com

    ReplyDelete